maha cuan-Masuk Raja maha cuan, cari link alternatif untuk Olympus

login Link 1   login Link 2  login Link 3

maha cuan juga dikenal karena layanan pelanggan yang responsif dan profesional. Tim dukungan yang terlatih dengan baik siap membantu para pemain dengan segala pertanyaan atau masalah yang mungkin mereka hadapi, memberikan rasa nyaman dan kepercayaan kepada anggota komunitas mereka.

  • Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis maha cuanganda campuran Indonesia Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja mengaku puas dengan performa yang ditampilkan keduanya meski kembali kalah dari pasangan peringkat satu dunia dari China Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong di babak perempat final All England Open 2024 dengan skor 11-21, 19-21.

    Dalam pertandingan yang dimainkan di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Jumat, Dejan mengaku puas dengan permainannya dengan Gloria karena keduanya menampilkan permainan lebih baik di gim kedua dari apa yang terjadi di gim pertama ketika kalah cukup telak.

    "Alhamdulillah dengan pertandingan hari ini, maksudnya secara performa keseluruhan kami merasa sudah bermain cukup ok. Memang di gim pertama, kami tertinggal lebih jauh karena ada kesalahan penerapan strategi tapi di gim kedua kami coba banyak menyerang dan itu membuat kami mencetak banyak poin," kata Dejan, dilansir dari keterangan resmi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di Jakarta, Jumat.

    Rasa puas juga dikatakan Dejan setelah di turnamen BWF World Tour Super 1000 ini, ia dan Gloria dapat mencapai babak tertinggi dari tur Eropa keduanya setelah sebelumnya hanya mencapai babak 32 besar di German Open dan babak 16 besar di French Open.

    "Kami selalu mengevaluasi di setiap turnamennya, ini turnamen ketiga kami di tur Eropa dan kami merasa kami ada peningkatan yang baik," ucapnya.

    Baca juga: Hentikan wakil tuan rumah, Dejan/Gloria ke 8 besar All England

    Sementara itu, hal senada juga dikatakan Gloria yang mengatakan dengan perbedaan peringkat dari Zheng/Huang, ia cukup puas karena permainannya dengan Dejan mampu mengimbangi wakil China tersebut.

    "Memang harus diakui pengalaman mereka lebih banyak jadi secara pola, strategi dan mental juga semuanya mereka bisa menguasai. Di lapangan itu terlihat sekali, hal-hal yang kami belum sampai ke level itu tapi secara kualitas kami merasa kami bisa mengimbangi," ucap Gloria.

    "Sulit memang menjalani lima turnamen beruntun seperti ini. Yang paling sulit salah satunya adalah menjaga pikiran dan mood-nya. Ini yang harus kami jaga betul, karena kalau moodnya lagi tidak enak akan berpengaruh ke semua hal," tambahnya.

    Setelah tersingkir di All England Open, pasangan ganda campuran peringkat 19 dunia itu berharap dapat tampil lebih baik di dua turnamen tur Eropa penutup bulan ini yaitu Swiss Open pada 19-24 Maret mendatang dan juga Madrid Spain Masters pada 26-31 Maret mendatang.

    "Semoga di sisa dua turnamen Eropa mendatang, hasilnya bisa lebih baik juga," ucap Dejan.

    "Saya dan Dejan bakal terus saling mengingatkan apalagi di sisa dua turnamen di Eropa ini, kami akan berdua saja tanpa didampingi pelatih," tambah Gloria.

    Baca juga: Dejan/Gloria tersisih pada babak kedua French Open
    Baca juga: Tiga ganda campuran Indonesia siap berlaga di German Open 2024

    Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
    Editor: Teguh Handoko
    Copyright © ANTARA 2024